Teori Organisasi Umum 1 - Tugas 2
1.
Tipe atau Bentuk Organisasi
-
Bentuk Organisasi Garis : Bentuk ini merupakan bentuk
organisasi paling tua dan paling sederhana. Biasa juga disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah
struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit,
saling kenal, dan spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi.
-
Bentuk Organisasi Fungsional: Bentuk ini merupakan bentuk dimana
sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena
setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini
dikembangkan oleh FW Taylor.
-
Bentuk Organisasi Garis dan Staff : Bentuk ini umumnya dianut oleh
organisasi besar, daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka
dan rumit serta jumlah karyawan yang banyak. Bentuk ini diciptakan oleh
Harrington Emerson.
-
Bentuk Organisasi Fungsional dan
Staff : Bentuk
ini merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi
garis dan staff. Adapun kebaikan dan keburukan dari bentuk organisasi ini
adalah juga merupakan kombinasi dari bentukdiatas.
2. Struktur atau Skema Organisasi.
Struktur
Organisasi merupakan suatu kerangka yang
menunjukkan seluruh kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mencapai tujuan
organisasi, yang berhubungan dengan fungsi, wewenang dan tanggung jawab untuk
mencerminkan mekanisme-mekanisme formal pada pengelolaan organisasi.
Menurut
Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
1.Bentuk
Vertikal
Dalam bentuk ini, sistem organisasi
pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas
ke bawah secara vertikal.
2.Bentuk Mendatar / Horizontal
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya
dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah
disusun atau digariskan dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.
3.Bentuk Lingkaran
Dalam bentuk lingkaran, saluran
wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat
yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.
4.Bentuk Setengah Lingkaran
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari
pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah
disusun dari pusat lingkaran kearah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya
5.Bentuk Elliptical
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya
dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah
digambarkan dengan pusat Elips kearah bidang elips
6.Bentuk Piramid terbalik
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari puncak
pimpinan sampai dengan organisasi atau pejabat terendah digambarkan dalam
susunan berbentuk piramid terbalik.
Skema
atau bagan organisasi adalah suatu lukisan tentang organisasi yang dimaksudkan
untuk menggambarkan susunan dari organisasi baik mengenai fungsi, bidang,
tingkatan maupun rentang kendalinya.
Macam-macam
Skema Organisasi:
1.
Skema Organisasi Fungsional: Dalam skema organisasi fungsional, menjelaskan
tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi
yang lain.
2.
Skema Organisasi Jabatan Dalam skema organisasi jabatan, menjelaskan tentang
garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan jabatan masing-masing.
3.
Skema Organisasi Nama Dalam skema organisasi nama, menjelaskan tentang garis
wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat yang
bersangkutan.
4.
Skema Organisasi Nama dan Jabatan Dalam skema organisasi nama dan jabatan,
menggabungkan antara masing-masing jabatan dengan masing-masing nama para
pejabat dalam suatu organisasi.
5.
Skema Organisasi Struktur Dalam skema organisasi truktur, menjelaskan tingkatan
jenjang antara unit-unit dalam organisasi tersebut
3. Pengertian Konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latin
configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik
diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Sedangkan,
konflik organisasi (Organizational conflik) adalah ketidaksesuaian antara dua
atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi yang harus membagi sumber
daya yang terbatas atau kegiatan- kegiatan kerja dan atau karena kenyataan
bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi. Konflik
organisasi juga dapat diartikan sebagai perilaku anggota organisasi yang
dicurahkan untuk beroposisi terhadap anggota yang lain.
4. Jenis dan Sumber Konflik
Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi, yaitu:
1. Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang
individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk
melaksanakannya, bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau
bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya.
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama. Hal
ini sering disebabkan oleh perbedaan- perbedaan kepribadian. Konflik ini juga
berasal dari adanya konflik antar peranan seperti antara manajer dan bawahan.
3. Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan
dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh
kelompok kerja mereka, seperti seorang individu dihukum atau diasingkan oleh
kelompok kerjanya karena melanggar norma- norma kelompok.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama.
Karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok.
5. Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat
bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini
telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, harga- harga
lebih rendah, dan penggunaan sumber daya yang lebih efisien.
Sumber- Sumber Konflik
1. Komunikasi:
pengertian yang berkenaan dengan kalimat, bahasa yang sulit dimengerti atau
informasi yang mendua dan tidak lengkap serta gaya individu manajer yang tidak
konsisten.
2. Struktur:
Pertarungan kekuasaan antar departemen dengan kepentingan- kepentingan atau
sistem penilaian yang bertentangan, persaingan untuk memperebutkan sumber daya
yang terbatas, atau saling ketergantungan dua atau lebih kelompok- kelompok
kegiatan kerja untuk mencapai tujuan mereka.
3. Pribadi: ketidaksesuaian
tujuan atau nilai- nilai social pribadi karyawan dengan perilaku yang
diperankan pada jabatan mereka dan perbedaan dalam nilai- nilai atau persepsi.
4. Kelangkaan
sumber daya dan dana yang langka. Hal ini karena suatu individu atau organisasi
yang memiliki sumber daya dan dana yang terbatas.
5. Saling
ketergantungan pekerjaan.
6.
Ketergantungan pekerjaan satu arah. Berbeda dengan sebelumnya, ketergantungan
pekerjaan satu arah berarti bahwa keseimbangan kekuasaan telah bergeser,
konflik pasti lebih tinggi karena unit yang dominan mempunyai dorongan yang
sedikit saja untuk bekerja sama dengan unit yang berada di bawahnya.
7.
Ketidakjelasan tanggung jawab atau yurisdiksi. Dalam hal tertentu, pada
dasarnya orang memang tidak ingin bertanggung jawab, terlebih mengenai hal- hal
yang berakibat tidak atau kurang menguntungkan. Apabila hal ini menyangkut
beberapa pihak dan masing- masing tidak mau bertanggung jawab maka kejadian
seperti ini dapat menimbulkan konflik.
8.
Ketidakterbukaan terhadap satu sama lain
9.
Ketidaksalingpercaya antara satu orang dengan orang lain dalam organisasi.
10.
Ketidakjelasan pola pengambilan keputusan, pola pendelegasian wewenang,
mekanisme kerja dan pembagian tugas.
11. Kelompok
pimpinan tidak responsitif terhadap kebutuhan dan aspirasi para bawahannya.
12. Adanya asumsi bahwa
dalam organisasi terdapat berbagai kepentingan yang diperkirakan tidak dapat
atau sulit diserasikan.
5. Strategi
Penyelesaian Konflik
Penyeselaian dari konflik antar
individu dan kelompok adalah dengan cara timbulkan dalam diri masing rasa
saling menghormati, menghargai dan rasa toleransi yang bisa menghindarkan
kita dari permasalahan yang menyebabkan terjadinya suatu konflik. Tetapi bagai
mana jika suatu konflik itu terjadi antara kelompok dan kelompok? Untuk
menyelesaikan nya kita perlu tahu dan pahan akan permasalahan yang sedang
dipermasalahkan, dan kita harus punya strategi untuk menyiasati sebuah konflik.
Strategi Dalam Menyiasati Konflik
a) Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan
jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika
potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya.
b) Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi
pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal
ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka
untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat
mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat
yang pertama.
c) Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki
lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau
ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin
bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk
alasan-alasan keamanan.
d) Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu
yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan
semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
e) Memecahkan Masalah
atau Kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat
mempunyai tujuan kerja yang sama.
Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat
untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.
6. Motivasi
Menurut Drs.
Moh. Uzer Usman (2000) Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan
motif-motif menjadi perbuatan / tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan
mencapai tujuan / keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong
tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan.
Jadi pengertian dari motivasi adalah
proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu
untuk mencapai tujuannya. Dalam definisi tersebut, ada elemen utama, yaitu
intensitas, arah, dan ketekunan.
7. Teori Motivasi
Ada banyak teori motivasi yang bisa
kita pelajari untuk mengetahui apa yang menjadi motivasi seseorang untuk
berperilaku tertentu atau bersikap. Setiap kita sudah tentu memiliki motivasi
jika ingin melakukan sesuatu, dan motivasi inilah yang menjadi acuan kita untuk
memenuhi apa yang kita butuhkan. Semua motivasi yang ada dalam diri seseorang
bisa kita telaah lebih jauh dariteori motivasi yang dikemukakan oleh
beberapa ahli motivasi.
Berikut adalah teori – teori motivasi :
Teori motivasi awal
-
Teori Insting
Insting menjadi dasar dari teori
motivasi. Insting adalah suatu disposisi atau kecenderungan yang ditentukan
secara genetis untuk berperilaku dengan cara tertentu bila dihadapkan
dengan rangsangan-rangsangan tertentu. Teori motivasi dalam bentuk teori
insting ini didukung oleh teori perilaku yang dikemukakan oleh William
James. Perilaku manusia ditentukan oleh insting, dan perilaku manusia
sejak lahir lebih banyak dari binatang.
-
Teori Homoestatis
Teori motivasi ini berdasarkan dari
dua teori dasar, yaitu drive theory danaroussal theory.
Kedua teori dalam teori motivasi homoestatis bisa dijabarkan sebagai
berikut Drive Theory, Teori motivasi yang didasarkan atas
determinan-determinan yang bersifat biologis, yang dikemukakan oleh Clark
Leonard Hull. Teori ini mengatakan bahwa bila tubuh organisme
kekurangan zat tertentu, seperti lapar atau haus, maka akan lahirlah kebutuhan
yang menciptakan ketegangan dalam tubuh.
-
Teori Atribusi
Teori motivasi dalam teori atribusi
ini tidak mendasarkan pemikiran teorinya pada determinan biologis melainkan
psikologis dan lingkungan. Teori ini dikemukakan oleh Fritz Heider, yang
mengatakan bahwa bagaimana seseorang menafsirkan atau berusaha untuk mengerti
apa yang terjadi disekitarnya, akan menentukan perilakunya. Perilaku-perilaku
tergantung pada daya-daya efektif dari dalam diri individu dan yang ada dalam
lingkungan.
-
Teori Aktualisasai Diri
Teori motivasi ini
mengungkapkan bahwa pengarahan perilaku manusia untuk mencapai tujuan yang
setinggi mungkin, didasari atas suatu reaksi dari perpindahan pemahaman dari
pandangan mekanistik-behavioristik. Teori motivasi ini menolak hubungan antara
stimulus dan respon yang bersifat mekanistik, karena manusia adalah makhluk
rasional. Oleh karena itu, setiap rangsangan yang masuk, akan mengalami
proses kognitif terlebih dahulu sebelum terjadinya suatu proses.
Teori-Teori Motivasi Periode Baru
-
Teori Motivasi Hierarki Kebutuhan
Teori motivasi ini
mengklasifikasikan lima kebutuhan ke dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan
fisiologis dan rasa aman dikelompokkan sebagai
kebutuhan tingkat bawah, sedangkan kebutuhan sosial,
penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan
antara kedua tingkat tersebut terletak pada dasar pemikiran bahwa
kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal, sementara kebutuhan tingkat
rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal.
-
Teori X dan Teori Y
Teori motivasi ini dikembangkan oleh
Douglas McGregor setelah mengkaji cara para manajer berinteraksi
dengan para karyawan. Kesimpulan yang didapatkan adalah
pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan pada beberapa
kelompok asumsi tertentu dan para manajer cenderung
membentuk perilaku terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi
tersebut.
8. Proses Mempengaruhi
-Pengertian
Pengaruh
adalah suatu kegiatan atau keteladanan yang menunjukan hal baik,yang dilakukan
secara langsung ataupun secara tidak langsung, sehingga mengakibatkan suatu
perubahan perilaku sikap, baik itu individu atau kelompok
- Elemen-elemen proses mempengaruhi
Elemen-elemen yang ada dalam suatu proses mempengaruhi antaralain :
* Orang yang mempengaruhi
* Metode yang digunakan untuk mepengaruhi,dan
* Orang yang di pengaruhi
- Metode-metode yang digunakan dalam mempengaruhi antaralain :
* Kekuatan fisik
* Penggunaan sanksi
* Keahlian, dan
* kharisma
Daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan,
* Antar perseorangan
* Kelompok dengan seseorang,dan
* Seseorang dengan Kelompok.
- Elemen-elemen proses mempengaruhi
Elemen-elemen yang ada dalam suatu proses mempengaruhi antaralain :
* Orang yang mempengaruhi
* Metode yang digunakan untuk mepengaruhi,dan
* Orang yang di pengaruhi
- Metode-metode yang digunakan dalam mempengaruhi antaralain :
* Kekuatan fisik
* Penggunaan sanksi
* Keahlian, dan
* kharisma
Daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan,
* Antar perseorangan
* Kelompok dengan seseorang,dan
* Seseorang dengan Kelompok.
9. Proses
Pengambilan Keputusan
Secara singkat Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara berbagai tersedianya alternatif.
Konsep konsep pengambilan keputusan :
Identifikasi dan diagnosis masalah
• Pengumpulan dan analisis data yang relevan
• Pengembangan & evaluasi alternantif
• Pemilihan alternatif terbaik
• Implementasi keputusan & evaluasi terhadap hasil -hasil
Tipe –Tipe Keputusan Manajemen :
•Keputusan-keputusanperseorangan dan strategi
•Kepusan-keputusan pribadi & strategi
•Keputusan-keputusan dasar & rutin
Model-model Pengambilan Keputusan :
•Relationalitas Keputusan
•Model-model perilaku pengambilan keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan :
• Teknik -teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
•Teknik -teknik Partisipatif
•Teknik -teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal
Sumber :
Comments
Post a Comment