Peran Komunikasi Dalam Organisasi
1. Pengertian dan Arti
Penting Komunikasi
Pada bab kali ini akan
dibahas mengenai komunikasi dalam organisasi. Berikut adalah pengertian dari
komunikasi dan organisasi itu sendiri. Definisi komunikasi menurut Carl I. Hovland (Zamroni, 2009: 4) “communication is the process by which an
individual transmot stimulus (usually verbal symbols) to modify the behavior of
another indivuduals”. Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang
(komunikator) menampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata – kata) dengan
tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang – orang lainnya. KBBI pengiriman dan penerimaan pesan
atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat
dipahami.
Pengertian dari
organisasi sendiri menurut Everet M.
Rogers adalah suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas.
Pengertian dari
komunikasi organisasi menurut Zelko dan
Dance bahwa komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling
bergantung yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi ekternal.
Jadi, Komunikasi dan
organisasi memiliki keterikatan satu sama lain, dimana didalam sebuah
organisasi pasti ada suatu tujuan yang ingin dicapai oleh individu maupun
organisasi, nah hal tersebut dapat berjalan karena adanya komunikasi. Selain
itu komunikasi dalam organisasi juga dapat membantu membentuk suatu organisasi
dan mengoordinasikan aktivitas organisasi.
Komunikasi memiliki
arti yang sangat penting. Karena dalam kehidupan manusia, manusia tidak dapat
hidup seorang diri, manusia harus berkomunikasi untuk menyampaikan pikiran atau
gagasannya kepada orang lain. Hal tersebutlah yang dilakukan dengan
berkomunikasi dan berjalan didalam organisasi.
Tanpa komunikasi tentu
manusia akan sulit untuk berhubungan
dengan satu sama lain, dengan tidak berhubungan dengan satu sama lain tentu
tidak akan ada keselarasan untuk mencapai suatu tujuan bersama seperti halnya
dalam organisasi.
2.
Jenis dan Proses
Komunikasi
-
Jenis – jenis
Komunikasi
a.
Komunikasi
Intrapribadi
Komunikasi
intrapribadi adalah bentuk komunikasi dengan diri-sendiri, baik kita sadari
atau tidak.
b.
Komunikasi
Antarpribadi
Komunikasi
antarpribadi adalah komunikasi antara orang – orang secara tatap-muka, yang
memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung baik
secara verbal maupun nonverbal.
c.
Komunikasi
Kelompok
Komunikasi
kelompok biasanya merujuk pada komunikasi yang dilakukan kelompok kecil.
Komunikasi kelompok dengan sendirinya melibatkan juga komunikasi antarpribadi,
karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga untuk
komunikasi kelompok.
d.
Komunikasi
Publik
Komunikasi
antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang, yang tidak bisa dikenali
satu persatu. Contohnya pidato, ceramah, atau kuliah (umum). komunikasi publik
umumnya berlangsung lebih formal dan lebih sulit dibandingkan komunikasi antarpribadi
atau komunikasi kelompok.
e.
Komunikasi
Organisasi
Komunikasi
organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan juga informal,
dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih berlangsung dalam suatu
jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok.
f.
Komunikasi Massa
Komunikasi
yang menggunakan media massa, baik cetak atau elektronik, yang dikelola oleh
suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah
besar orang yang tersebar dibanyak tempat, anonym, dan heterogen.
-
Proses
Komunikasi
Dalam
proses komunikasi terdapat unsur – unsur yang saling berkaitan satu sama lainnya.
Untuk mempermudah kita dapat melihat dari gambar dibawah ini.

![]() |
Gambar
1
Dari
ilustrasi dapat kita lihat bahwa komunikator memiliki gagasan atau pikiran yang
akan disampaikan, dimana gagasan tersebut diproses untuk menjadi sebuah informasi
atau pesan yang akan disalurkan melalui sebuah media baik secara tatap-muka,
percakapan melalui media komunikasi (telepon, email, dll) kepada penerima
pesan. Penerima pesan akhirnya menafsirkan pesan yang ia terima. Jika
penafsiran sama, maka penafsiran penerima benar dan maksud komunikator tecapai.
Sedangkan jika penafsiran berbeda, maka penafsiran salah dan maksud tidak
tercapai. Setelah itu ada unsur terakhir yaitu umpan balik yang merupakan
tanggapan penerima terhadap pesan yang diterima dari komunikator. Umpan balik
dapat berupa tanggapan verbal maupun non verbal dan bisa bersifat negatif
maupun positif.
3.
Komunikasi
Efektif
kemampuan komunikasi
merupakan faktor penentu setiap individu maupun organisasi. Melihat pentingnya
komunikasi dalam organisasi, efektifitas komunikasi akan sangat menentukan
kesuksesan organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang (Griffith,
2002).
Menurut Covey ada lima dasar penting untuk
membangun komunikasi efektif yaitu :
1.
Usaha untuk
benar – benar mengerti orang lain.
2.
Kemampuan untuk
memenuhi komitmen.
3.
Kemampuan untuk
menjelaskan harapan.
4.
Kemauan untuk
meminta maaf secara tulus jika melakukan kesalahan.
5.
Kemampuan memperlihatkan
integritas.
ada 5 indikator
komunikasi efektif yang jika dianalisis lebih lanjut dapat menimbulkan hal
sebagai berikut, yaitu :
1.
Pengertian
Pengetahuan
atau pemahaman seseorang tentang suatu informasi yang diperolehnya.
2.
Kesenangan
Berhubungan
dengan emosi/perasaan.
3.
Hubungan sosial
yang baik
Adanya
interaksi sosial manusia dengan manusia lainnya. Dalam konteks ini interaksi
sosial tersebut haruslah bernilai positif.
4.
Perubahan Sikap
Sikap
adalah kecenderungan seseorang untuk merespon atau bereaksi terhadap objek
tertentu. Sikap ini baru akan tampak jika diwujudkan dalam bentuk perilaku.
5.
Tindakan
Tindakan
adalah petunjuk yang paling mudah dilihat sebagai tanda telah berlangsung suatu
proses komunikasi efektif, meskipun paling sulit untuk menggerakkan orang untuk
melakukan suatu perilaku/perbuatan.
4.
Implikasi
Manajerial
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia implikasi
berarti akibat. Implikasi dapat berhubungan dengan manajerial atau manajemen. Sebab
yang terjadi bila implikasi kepemimpinan dalam organisasi adalah akan
menciptakan kepemimpinan yang baik karena adanya proses manajemen yang
direncanakan. Organisasi apapun yang berdiri tentu memiliki konsep
kepemimpinan. Karena sebuah organisasi akan berjalan dengan baik apabila
pemimpinnya berkualitas.
Referensi
:
Buku
:
Irianta, Yosal, dan Usep Syaripudin. 2013. Komunikasi Pendidikan. Bandung :
Penerbit Simbiosa Rekatama Media
Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi suatu pengantar. bandung : penerbit rosda
Riswandi.
2013. psikologi komunikasi. jakarta :
penerbit Graha Ilmu
Romli,
Khomsahrial. 2014. Komunikasi Organisasi
Lenkap. Jakarta : Penerbit Grasindo
Jurnal
:
Gutama,
TA. 2010. Peran Komunikasi dalam
Organisasi. Surakarta : Universitas Sebelas Maret
Nurrohim,
Hassa dan Lina Anatan. 2009. Efektivitas
Komunikasi dalam Organisasi.
Tulisan
Blog ;
Comments
Post a Comment